Sejarah Rekaman Dunia


Gramophone

sumber photo : http://electricka.com

Studio recording yang kita kenal hingga saat ini sudah melewati  perjalanan panjang, banyak penelitian, penciptaan dan inovasi hingga akhirnya studio recording berkembang menjadi digital audio recording, berikut sejarahnya;

Alat perekam pertama suara adalah Phonoautograph temuan Leon Scott. Lalu pada tahun 1857 Thomas Alfa Edison menemukan Phonograph, yaitu alat yang digunakan untuk mempelajari gelombang suara, namun alat tersebut tidak digunakan untuk merekam suara. Kemudian pada tahun 1870an, Thomas Alfa Edison mulai mengembangkan alatnya menjadi perangkat telephone, yang kemudian banyak bermunculan alat-alat serupa bernama Gramophone. Alat ini memiliki konsep kerja dengan cara elektromagnetik dan dibuat dari kertas berlapis wax. Kemudian pada tahun 1894 Emir Berliner menyempurnakan alat tersebut dengan membuatnya dari piringan, dan benda inilah cikal bakal “disc” yang kita lihat hingga saat ini. Hingga tahun 1920an, Phonograph atau Gramophone merupakan satu-satunya alat perekam dan playback yang ada.

Tape Recording

undefinedsumber photo : http://123rf.com

Industri rekaman terus berkembang, dan akhirnya Gramophone digantikan oleh Tape Recorder, yang lebih mudah dan terjangkau dalam segi produksi. Tape Recorder mulai populer mulai tahun 1950an, tape recorder banyak memiliki keunggulan dibanding Gramophone, dengan tape proses edit dapat dilakukan dengan mudah, termasuk pemberian efek fade in/ fade out.

Multitrack Recording

sumber photo : http://gettyimages.com

Mulai tahun 1940an, multitrack recording mulai berkembang, dan semakin maju mulai era 1960an. Pada era ini juga mulai ditemukan pembuatan rekaman dengan teknik stereo, akibatnya sound engineer mulai bereksperimen lebih luas dengan multitrack recording.

Digital Recording

Pada tahun 1980an, dunia rekaman sudah menginjak pada rekaman modern dan mulai tahun 1990an industri rekaman sudah sangatlah berbeda dari era-era sebelumnya. Digital Recording memenfaatkan multimedia dan komputerisasi dalm melakukan proses editing audionya.

Home Recording

Saat ini, istilah “rekaman” terdengar lebih sederhana, tidak seperti masa-masa sebelumnya, jika seorang musisi harus merekam lagunya di studio besar dengan perangkat yang luar biasa, saat ini kita dapat merekam lagu di dalam sebuah kamar berukuran kecil dengan perangkat minimal namun dapat menghasilkan audio yang profesional.

Begitulah sejarah singkat tentang dunia rekaman, saat ini recording sudah dapat kita lakukan di rumah kita sendiri, bahkan dengan biaya dan alat yang sederhana.

 

sumber : http://rumahrekam.wordpress.com

Tips: Persiapan Sebelum Lagu Direkam


Kadang kita kesulitan dalam mixing sebuah lagu juga dikarenakan materi lagu tersebut memang buruk. Untuk menghindari permasalahan-permasalan materi musikal, sebelum sebuah lagu direkam di studio recording atau home recording sendiri sebaiknya kita memperhatikan hal-hal yang tidak kalah penting dari proses recording. Berikut point-point yang perlu diperhatikan :

ilustrasi musikal 

Tema

Tentukan dengan jelas tema lagu, termasuk genre/aliran dan warna musiknya. Tema yang tidak jelas akan membingungkan juga bagaimana mixing lagunya.

Melody

Melody adalah rangkaian bunyi musical dari berbagai nada dengan panjang-pendek beragam yang ditata secara logis (tidak acak) sehingga memiliki arti yang bisa ditangkap oleh telinga. Secara teknis, melodi biasanya dibuat dengan memperhatikan gerak naik-turun nada, pola ritmik, nada dasar yang digunakan, bentuk/struktur musik hingga pengaruhnya terhadap emosi pendengar. Oleh karena itu, melody merupakan sesuatu yang membedakan antara lagu satu dengan lagu lainnya. Lagu yang memiliki melody vocal/instrument bagus biasanya akan mudah diingat pendengar. Karena melody adalah bagian lagu yang mampu mengkomunikasikan emosi kepada pendengar.

Ritme dan Harmony

Ritme merupakan pengaturan logis rangkaian bunyi berdasar lama-singkatnya ia dibunyikan agar menghasilkan sebuah gagasan musical. Ritme adalah pengiring sebuah lagu, contoh: streaming guitar dan rangkaian perkusi drum. Sedangkan harmony adalah keselarasan berbagai bunyi yang terkandung dalam sebuah lagu.

Lyrics

Kata/kalimat yang dinyanyikan dalam sebuah lagu adalah bagian dari lagu yang paling minim bahkan jarang untuk dirubah/diimprovisasi ketika lagu tersebut dibawakan ulang. Jadi, sebelum lyrics tersebut diabadikan dalam sebuah rekaman, pastikan kata/kalimat tersebut merupakan yang terbaik dan paling mewakili cerita yang terkandung dalam sebuah lagu.

Struktur Lagu dan Arransemen

Intro-verse1-song-chorus/reff-/ending/coda merupakan struktur lagu yang perlu ditata sedemikian rupa seperti apa yang lagu tersebut butuhkan. Ada bebrapa lagu yang tidak membutuhkan intro, ada lagu yang reff diulang hingga empat kali dan lain-lain. Pada faktanya, tidak ada aturan yang baku, namun pada dasarnya lagu tersebut akan mendikte bagaimana struktur lagu tersebut tertata dengan sendirinya.

Sedangkan aransemen adalah tindakan kreatif dalam mengkombinasikan komposisi lagu, seperti menentukan instrument apa saja yang dimainkan ketika intro, reff atau ending, bagaimana memainkannya dan menentukan kombinasi yang tepat antara instrument dengan struktur lagu.

Instrument Character

Instrument satu dengan lainnya memiliki character sound yang berbeda. Pilih instrument (alat musik, peranti fx, amplifier dll) yang mewakili character lagu tersebut. Dan tentukan setting yang tepat hingga sound instrument tersebut sesuai dengan character yang dimaksud. Karena pada proses mixing, kita tidak dapat melakukan banyak perubahan pada character dari sound aslinya.

Performance (pitch, timing, technique, dynamic)

Dari semua bagian lagu, perfomence merupakan hal terpenting dalam proses recording. Materi lagu yang bagus belum tentu hasilnya bagus jika direkam dengan perfomence player yang buruk.

Pitch/not/titi nada

Adalah tinggi rendahnya nada dari sumber bunyi dengan frekuensi tunggal. Pada penerapannya, sebuah lagu yang bagus sebaiknya tiap instrument memainkan nada pada ketinggian pitch yang berbeda. Contoh : bass memainkan not C oktav1, guitar oktav 2, piano oktav 3 dan seterusnya. Selain itu, mainkan nada-nada pada pitch yang terjangkau. Contoh : vocal, karena semakin sulit menjangkau nada tersebut, semakin sulit juga control tunenya, yang berarti riskan sumbang/fals.

Timing

Skill lain musisi yang sama pentingnya adalah ‘bermain stabil’ atau sering juga disebut ‘pas tempo’. Karena sebuah lagu akan nyaman didengar jika timing lagu tersebut stabil.

Technique

perfomence bagus bukan berarti dimainkan dengan teknik yang sulit, tapi dimainkan dengan teknik yang dikuasai.

Dynamic

Naik turunnya emosi lagu juga dipengaruhi bagaimana musisi memainkan instrumentnya. Sebagian musisi ahli memainkan emosi pendengar melalui dinamika lagunya.

Kualitas perangkat instrument dan recording

Untuk mendapatkan bahan (hasil tracking) yang berkualitas, harus didukung juga dengan perangkat instrument dan peranti rekam yang baik. Dengan begitu, proses mixing akan lebih maximal jika dimulai dengan bahan yang maksimal.

referensi: ebook digital audio recording basic by redy afrians
sumber gambar: ilustrasi musikal

sumber : http://rumahrekam.wordpress.com

Tips: Cara Mudah Membuat dan Menulis Lirik Lagu


Menulis lagu adalah salah satu seni musik yang tak kalah pentingnya dengan arranging bahkan recording sekalipun. Menulis lagu merupakan tahap awal terciptanya sebuah karya musik. Dalam proses ini musisi tidak hanya membuat rangkaian kata menjadi sebuah puisi, tapi memikirkan juga bagaimana ritme, melodi,harmoni dan prosodi lagu itu. Sebenarnya tidak ada satu patokan atau standar dalam penulisan lagu, maka beda song writer tentu beda juga caranya.

partitur bookgambar ilustrasi buku lirik

Secara  sederhana, lagu terdiri dari lirik (kata/kalimat) dan musik (melodi lirik, arransement dan instrument musik). Pada tutorial kali ini saya mencoba memberikan tips dan trik langkah-langkah membuat lirik lagu, karena menulis lirik merupakan hal yang sangat penting juga.

Menulis lirik merupakan pekerjaan yang sangat pribadi atau bisa disebut dengan pekerjaan hati :) . Cara terbaik untuk menulis lirik adalah melakukannya dengan langkah-langkah sederhana, seperti di di bawah ini:

1. Pengalaman Pribadi

Pertama lihat ke diri sendiri, ingatlah semua kejadian yang pernah dilewati. Pengalaman pribadi merupakan aset mahal untuk diceritakan. Sudah banyak musisi yang membuat mahakarya dengan menulis lirik dari pengalaman pribadinya, tentu saja pengalaman tersebut harus unik atau layak untuk diceritakan. Ingat lagi pengalaman menarik, mengesankan dan unik di perjalanan hidup anda, bisa kisah cinta, tentang sahabat, orang tua, apapun itu, asalkan patut untuk diceritakan kembali.

2. Mengorganisir Lirik

Mengutip tutorial Wes Latta di webnya http://audio.tutsplus.com/:

A good musician is a good librarian. A good composer is a good librarian.
A good engineer, producer, DJ, or (fill in the blank) is a good librarian.
This statement can be applied to nearly any creative endeavor,
but most certainly is applicable to modern musicians,
composers and engineers who are constantly switching between projects,
applications, presets, and even platforms.

Dari membaca kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa pekerjaan kreatif selalu membutuhkan sistem organisir yang baik layaknya pustakawan di perpusnya. Tapi dalam membuat lirik tidak begitu repotnya, cukup dengan beberapa langkah seperti:
~ Membawa alat perekam sederhana kemana pun. Agar lirik tidak hilang begitu saja, rekam dimana pun dan kapan pun ketika lirik tersebut muncul dipikiran. Bisa dengan merekamnya di handphone, bisa dengan audio atau hanya text di draft pesan.
~ Kumpulkan penggalan-penggalan ide lirik tersebut di database atau alat penyimpan inti. Sehingga ketika penggalan-penggalan lirik tersebut dibutuhkan akan mudah dicari.
~ Atau jika lebih suka menulis diatas kertas, maka tulislah diatas kertas. Asalkan penggalan lirik tersebut tersimpan dengan baik.

Apapun sistem untuk mengorganisir tersebut, yang penting data lirik tersebut dapat ditambahkan kapanpun, maka pilihlah sistem yang nyaman dan sederhana menurut anda.

3. Tutorial

Banyak manfaatnya mempelajari lebih banyak tentang menulis lirik dan lagu, di internet sudah banyak web yang membahas tentang tips dan trik untuk menulis lagu. Pelajari juga tentang hal-hal yang bersifat musikal, karena menulis lirik dan lagu tidak akan pernah lepas dari teori-teori musikal.

4. Komunitas

Hal ini juga membantu untuk bertukar pikiran tentang masalah dan solusinya dengan penulis lagu lain. Berikut adalah beberapa komunitas online:
~ Great Songwriting. Komunitas penulis lirik, di forum ini anggota saling memberikan kritik dan saran tentang lirik yang mereka buat.
~ The Songwriter’s Forum. Forum yang memiliki banyak fasilitas untuk song writer, termasuk kontes menulis lagu.
~ The SongStuff Music Resource. Komunitas yang tidak hanya membahas tentang teknik menulis lagu, tapi termasuk bidang audio.
~ The Just Plain Folks. Komunitas yang anggotanya sudah lebih dari 50.000 penulis lagu, termasuk kalangan profesional
~ Musiktek. Forum komunitas audio engineer Indonesia yang juga membahas tentang commposing dan arranging lagu.

5. Inspirasi

Orang-orang hebat selalu memiliki cara yang hebat, bagaimana seorang song writer menulis lagu mahakarya? pelajari orang yang menginspirasikan anda tersebut. Indonesia memiliki musisi-musisi penulis lagu yang bagus, seperti: Ahmad Dhani, Dewiq, Erros, Iwan Fals dan lain-lain. Inspirasi itu bebas, asalkan memberikan dampak dan manfaat positif untuk perkembangan menulis lirik anda.

6. Mengabadikan Karya

Setelah lirik dan lagu tersebut selesai, jangan lupa beranjak ke tahap berikutnya yaitu recording. Karena hanya dengan cara ini sebuah karya musik dapat diabadikan dan disebarluaskan. Merekam bisa dilakukan di studio recording, atau jika ingin merekam sendiri pun caranya mudah, seperti teknik home recording yang saat ini sedang marak. Kita dapat merekam lagu hanya dengan peralatan yang sederhana.

 

 

sumber : http://rumahrekam.wordpress.com

Tutorial Mixing: Teknik meng-Equalizer Untuk Balancing Frequency


Setiap instrument musik memiliki rentang frequency tertentu. Boosting atau Cutting menggunakan equalizer pada frequency tertentu akan menghasilkan sound yang  berbeda pada semua instrument. Seperti apa rentang/jangkauan frequency tiap instrument? lihat tabel di artikel Tabel Frequency Music. Dan sebelum lanjut ke tutorial di bawah ini, pahami dulu jenis dan fungsi equalizer.

Seperti pada artikel sebelumnya, saya menjelaskan bahwa equalisasi (teknik equalizer) merupakan salah satu proses di mixing setelah balancing volume dan panning. Berikut tips teknik menggunakan equalizer untuk mixing:

Menghilangkan Sound Kotor/Yang Tidak Dibutuhkan

  • Gunakan High Pass Filter/Low Cut untuk track audio yang bersuara gemuruh. Instrument yang biasanya tidak memerlukan suara dibawah 100hz sebaiknya di Low cut, instrument tersebut seperti: Snare, Hi-hat, gitar elektrik dan Vocal.
  • Gunakan Low Pass Filter/High Cut untuk track audio yang memiliki suara noise pada high frequency. Contoh: Bass tidak memiliki suara diatas 8khz dan biasanya justru di atas frequency tersebut hanya suara noise. Suara hiss (desis) instrument lain yang tidak dibutuhkan juga sebaiknya di high cut, tapi jika masih terdengar nyaman di telenga jangan banyak melakukan high cut karena akan mengurangi bright lagu dan suara instrument menjadi tumpul.
  • Cutting pada frequency tertentu sesuai tempat sumber suara kotor tersebut. Biasanya instrument tertentu memiliki suara kotor yang berkarakter/yang tempatnya disitu-situ saja, contoh; sound sibilance pada vocal biasanya di 5000hz-8000hz. Jika masih sulit menghafal, gunakan frequency analyzer untuk mendeteksinya. Untuk mengcut frequency high sebaiknya bentuk bell pada equalizer (Q) jangan terlalu tajam dan menggunakan secara berlebihan karena akan membuat sound menjadi rusak.

Meningkatkan Kejelasan Karakter Sound Instrument

Teknik ini dilakukan dengan cara boosting (menaikkan) frequency masing-masing instrument. Tips:

  • Boosting kick pada 50hz dan bass pada 100hz. Jangan boosting pada frequency yang sama karena akan terjadi penumpukan, dengan membedakannya akan membuat phase menjadi saling melengkapi, dalam bahasa awam sering disebut “kick dan bass kawin”.
  • Boosting snare di 250hz. Akan membuat sound snare menjadi tebal
  • Boosting Hi-hat di 8000hz dan Cymbal di 5000hz. Jangan boosting 2 track ini di frequency yang sama, karena kejelasan karakter masing-masing akan bertabrakan. Dan sebaiknya hi-hat lebih high ketimbang Cymbal, karena hi-hat yang bagus soundnya berkilau dan cymbal yang baik tetap terdengar suara body dari cymbal tersebut.
  • Boosting gitar dan vocal di frequency yang berbeda dengan snare, karena ketiga instrument ini sering bertabrakan frequencynya.

Membuat Separasi Tiap Instrument

Ini adalah bagian terpenting dalam menggunakan equalizer. Caranya adalah dengan membuat tiap track instrument berada pada rentang frequencynya masing-masing. Jika beberapa instrument saling bertabrakan frequency dominannya maka dilakukan cut dan boosting sesuai kebutuhan. Lalu jika ada spasi frequency yang kosong dapat diisi dengan suara instrument (sesuai kreatifitas anda). Intinya adalah frequency dari low hingga hi high terisi penuh tapi masing-masing instrument mengisi rentang frequency dominannya sendiri-sendiri hingga saling melengkapi.

Frequency Tips

Tabel di bawah ini adalah tips agar anda lebih mudah memahami tentang teknik equalisasi dalam memixing lagu. Tips berikut bukan standar, tapi menurut telinga dan pengalaman saya yang berdasarkan buku Art Of Mixing by David Gibson:

Frequency 40-100hz 100-200hz 200-800hz 800-1000hz 1 khz-5khz 5 khz-8khz 8 khz-12khz
Kick low bulat kotor high desis
Hihat cut cut kotor jelas/garing kilau
Snare cut power kotor presence
Toms full kotor presence high
Floor low full kotor presence
OverHead cut cut kotor jelas/garing kilau
Bass low bulat kotor body presence high desis
Elektrikgitar cut low/crunch Kotor/bulat menyayat garing desis
Akustikgitar cut Body/full kotor kejelasan kilau
Conga boom full kejelasan
Strings dasar full kotor digital kejelasan kilau
Piano dasar full kotor kotor/presence kejelasan harmonic
Organ dasar full kotor garing
Vocal gemuruh power kotor presence kejelasan/sibilance kilau/desis

Untuk mulai melakukan cutting atau boosting menggunakan equalizer, dengarkanlah dahulu track yang hendak di equalisasi, setelah benar-benar tau apa yang ingin dilakukan lalu mulailah mengequalisasi. Artinya, gunakan equalizer sesuai tujuan, jangan digunakan untuk memanipulasi suara, karena salah dalam mengcut atau boosting kadang membuat sound bagus justru menjadi tidak enak didengar. Maka tetap percayalah pada apa yang anda dengar.

Terakhir, agar telinga anda terbiasa dan semakin akurat dengan mendeteksi frequency, latihlah dengan SFT. Software tersebut sangat sederhana, anda dapat berlatih beberapa saat sebelum mixing di studio atau home recording anda.

 

 

sumber : http://rumahrekam.wordpress.com

Tutorial: Balancing Volume dan Panning Instrument


Proses balancing volume dan panning biasanya adalah hal pertama yang dilakukan setelah proses take/record, karena setidaknya sebelum melakukan equalisasi atau pemberian efek, lagu tersebut sudah nyaman didengar. Sekedar wawasan, jika kita menyewa jasa studio recording dan hanya take/record (tanpa mixing dan mastering), biasanya engineer studio hanya akan melakukan balancing dan panning agar data project tersebut sudah enak didengar klien.

Di artikel Proses Mixing Secara Umum, saya sudah menjelaskan singkat tentang balancing volume dan panning yang juga merupakan salah satu proses dalam mixing, berikut kutipan artikelnya:

Balancing
Menyeimbangkan volume / level masing-masing track. contoh : Vocal
lebihbesar dari gitar, snare dan vocal sama levelnya, kick sama
dengan level gitar, bass sama dengan level vocal.

Panning 
Penempatan kiri-kanan/panorama. Contoh : Hihat dikiri, floor tom
dikanan, cymbal melebar kiri dan kanan, vocal, bass, snare dan
kick di tengah/center.

Setelah mengetahui definisi dan pengertian tersebut, saya akan mencoba memberikan tutorial basic dalam membalance track dan teknik panning instrument, berikut tipsnya;

Manfaat Balancing Volume dan Panning

  • Audio dari lagu yang bagus adalah yang seimbang level suaranya. Balancing volume dan panning dilakukan agar tiap instrument tidak levelnya tidak timpang, tapi seimbang sesuai maksud dari lagu tersebut
  • Menentukan jauh dekat posisi instrument. Analoginya; semakin jauh instrument dari kita maka suaranya makin kecil, anda dapat menentukan instrument apa yang berada paling depan dan sebaliknya hanya menggunakan volume fader (meski mungkin membutuhkan teknik EQ nantinya).
  • Memvisualisasikan posisi instrument. Dengan panning, contoh; kita dapat menggambarkan posisi gitaris 1 diseblah kanan dan posisi gitaris 2 disebelah kiri.

Cara Melakukan Balancing Volume dan Panning

Cara melakukan balancing dan panning sangat mudah, anda tidak memerlukan efek tertentu. Cukup menggunakan fasilitas volume fader dan panning yang ada di tiap track. Atau melalaui mixer pada software DAW anda. Untuk menentukan nilainya, bisa dengan menggunakan menarik dengan mouse atau mengetikkan angka menggunakan keyboard.

mixergambar mixer cubase

Gambar tersebut adalah mixer cubase, tapi interface/tampilannya hampir sama pada software seperti adobe audition, sonar apa lagi nuendo.

Tips Balancing Volume

1. Mengutip kembali artikel saya yang sebelumnya:

  • Standard musisi
    Biasanya persentase 50:50 antara level vokal dan musik. Kadang
    musiknya lebih keras dan vocal terdengar lirih sejauh
    artikulasi vocal masih terdengar jelas.
  • Standard label
    persentase vocal dan musik biasanya 60:40 atau 70:30 kadang  
    juga ada beberapa label yang membuat level 80:20 antara vocal
    dan musik.
  • Standard PA (public address)
    Standard PA adalah jika  ingin didengar dengan speaker di mall
    atau di tempat umum. Biasannya persentase musik dan vocal
    dibuat 50:50 karena jika kurang dari itu akan tenggelam
    bunyinya ditelan bunyi gemuruh orang lalu lalang.

2. Banyak mendengarkan referensi serupa. Biasanya lagu-lagu dengan genre serupa memiliki benang merah balancing volumenya, misal; vocal selalu terdengar paling kencang pada lagu pop.

3. Jangan biarkan peak meter clip (berwarna merah). Peak meter seperti gambar mixer diatas adalah visual dari level suara track tersebut, warna merah berarti clip (suara pecah). Periksa semua track dan turunkan fader ketika track tersebut clip, karena clip tersebut akan merusak lagu.

4. Gunakan imajinasi dan kreatifitas. Sebenarnya semua proses yang terdapat pada mixing adalah kegiatan otak kanan yang menuntut kita untuk bekerja kreatif.

5. Letakkan virtual efek VU meter di master fader mixer. Saat mixing, kita tidak fokus untuk membuat audio keras, karena hal tersebut merupakan tugas mastering. Biasanya engineer hanya menggunakan level maksimal untuk mixing berkisar -12db (menggunakan VU meter).

6. Percaya diri dan percaya pada telinga. Alat terpenting ketika mixing adalah telinga, maka percayalah pada apa yang anda dengar. Kemudaian percaydiri lah ketika menentukan seberapa level suatu track.

Tips Panning Instrument

Panning berasaldari kata panorama, dalam audio recording panning berarti adalah penyebaran suara. Suara instrument dapat di tempatkan di kiri atau kanan sesuai kebutuhan lagu. Panning dilakukan untuk mendapatkan kesan visualisasi tempat dari mixing kita, dengan melakukan panning maka kita dapat membuat suatu panggung sesuai imajinasi kita. Berikut tips panning untuk tiap-tiap instrument :

Instrument Posisi Keterangan
Kick Center Tengah untuk mendapatkan sound balance dan punch
Snare Center Instrument yang mengisi ritmik (inti)
Hat Antara L20 sampai L45 Seperti posisi set drum sebenarnya
Toms Mengelilingi Panning masing-masing Tom dari L sampai R, maksimal bernilai 70
Over Head Center
Bass Center
Gitas Elektrik L80 dan R80 2 track yang dipanning secara stereo
Gitar Akustik L50 dan R50 2 track dipanning secara stereo
Piano Center
String Center Atau untuk mengisi posisi yang kosong
Vocal Center Instrument inti

Teknik panning dari tabel diatas bukan standar, hanya tips dan sering digunakan oleh engineer studio recording, tapi tetap kembalilah ke imajinasi dan kreatifitas anda untuk menentukannya.

 

 

 

sumber : http://rumahrekam.wordpress.com

Studio Recording/Studio Rekaman


Studio recording atau studio rekaman adalah fasilitas untuk merekam suara. Idealnya, ruang yang secara khusus dirancang oleh acoustician untuk mencapai sifat akustik yang mumpuni untuk sebuah studio recording (memperhatikan aspek: diffusion, reflections, reverb time, ambient, dan lain-lain). Studio recording biasanya mampu mengerjakan berbagai pekerjaan audio editing seperti:

~ merekam lagu untuk band/solois
~ membuat jingle/lagu iklan untuk tv dan radio komersial
~ mengerjakan movie scoring/ilustrasi musik dan pekerjaan audio lainnya.

Umumnya studio rekaman profesional terdiri dari dua ruangan inti, yaitu:

studio recordingcontrol room studio

studio recordingrecording room studio

~ Control room
Atau sering disebut ruang operator studio. Merupakan tempat beradanya peralatan recording, tempat untuk editing dan mixing, dan tempat untuk mengontrol ruangan lainnya.

~ Recording room
Ruangan ini biasanya diberi peredam dan dirancang secara akustik. Ruangan ini merupakan tempat beradanya instrument musik dan tempat musisi merekam musiknya.

Studio recording menggunakan peralatan-peralatan yang dirancang khusus, yang mencakup hardware recording, software Digital Audio Workstation, virtual studio plugin/vst dan instrment musik. Studio rekaman selalu dipimpin oleh sound engineer yang sering disebut juga operator studio, engineer ini adalah orang yang bertanggung jawab dan mengerjakan tracking, audio editing, mixing dan mastering.

Dampak dari perkembangan teknologi, saat ini studio recording terdiri dari beberapa jenis, diantaranya:

~ Studio recording profesional
Merupakan studio rekaman dengan tempat dan ruangan yang dirancang secara khusus, memiliki peralatan yang lengkap, dan menghasilkan rekaman dengan kualitas yang profesional. Studio rekaman profesional biasanya dikerjakan oleh sound engineer ahli dan bersetifikat sekolah formal engineer.

~ Studio record label
Adalah studio rekaman sekaligus label distribusi dan marketing karya musik musisi. Studio seperti ini ada dua macam, yaitu: studio record label major (menangani klien artist) dan studio record label indie (menangani band dan musisi indie).

~ Home recording
Studio jenis ini mulai marak tahun 1990an, home recording adalah konsep memproduksi musik di rumah sendiri. Home recording merupakan studio rekaman yang ruangannya tidak dirancang secara khusus dan menggunakan peralatan yang sederhana. Tapi bukan berarti kualitasnya buruk, sudah banyak single dan album yang direkam secara home recording tapi hasilnya setara kualitas studio rekaman profesional.

 

 

sumber : http://rumahrekam.wordpress.com

Kamus Audio Recording Bahasa Indonesia


Istilah audio yang sering kita dengar banyak menggunakan bahasa ingris, dibawah ini kumpulan istilah dan kata yang sering digunakan di studio recording diartikan dalam kalimat bahasa indonesia., menjelaskan tentang definisi, pengertian dan pemahan. Kamus ini selalu diperbaharui secara berkala untuk mempermudah penyampaian tips, trik dan tutorial studio recording di http://rumahrekam.wordpress.com ;

Acoustic / Acoustical – Gejala fisik dari suara maupun bebunyian yang mampu didengar oleh telinga.

ADAT – Trademark buatan Alesis Corporation pada awal 1993, sebuah desain modul digital multitrack recording system.

ADSR – Singkatan dari Attack, Decay, Sustain dan Release.

AES – Singkatan dari Audio Engineering Society.

Amp – 1) Singkatan dari Amplifier. 2) Singkatan dari Ampere. 3) Singkatan dari amplitude

Amplifier – Peranti elektronik yang memproses dan menguatkan suara dari microphone atau dari instrument musik elektrik, termasuk gitar, untuk kemudian diteruskan ke loudspeaker atau pngeras suara. Kebanyakan dilengkapi pengatur gain, volume, equalizer.

Amplitude – Volume sebuah sinyal audio. Sebuah gelombang amplitude diukur dari jarak garis tengah. Ukuran dalam satuan dB (decibel)

Analog Recording – Perekaman menggunakan mesin tape magnet dan vinil. Perekaman tersebut memiliki kurva yang bersambung.

ASIO (Audio Stream In/Out) – merupakan standar driver low latency, yang diciptakan oleh Steinberg Media Technologies.

Attenuation – Mengurangi level atau level sinyal.

Audio Engineering – bidang skill yang berhubungan dengan penggunaan mesin dan equipment untuk rekaman, audio editing, mixing, mastering dan reproduksi suara. Bidang ini mengacu pada audio, termasuk elektronik, akustik, psychoacoustics, dan musik. Lebih lengkap, baca pada artikel Definisi Profesi Audio Engineer/Sound Engineer

Automation – Proses perekaman volume, pan, dan perubahan efek selama mixing yang dengan sempurna menyesuaikan perubahan yang dilakukan.

Band Pass Filter – sebuah filter yang memungkinkan frekuensi audio meneruskan tanpa perubahan.

Bar – Jarak antara satu garis birama dengan garis birama berikutnya.

Beat – adalah ketukan, seperti 1-2-3-4, yang biasa kita hitung ketika memainkan atau mendengar sebuah lagu. Beat membagi sebuah frasa menjadi bagian-bagian yang seragam, dimana satu beat nantinya bisa dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil bila dibutuhkan.

Beats Per Minute – Tempo musik yang dinyatakan dengan angka beat yang terjadi setiap 60 detik.

Bit depth atau resolosi – angka yang digunakan untuk memperlihatkan amplitude audio. Contoh resolusi 8 bit memiliki 256 level audio dan 48 dB kisaran dinamis; resolusi 16-bit memiliki 65,536 level audio dan 96 dB kisaran dinamis.

BPM – Singkatan dari Beat Per Minute (Sebuah standar dalam perhitungan tempo musical).

Buss (Bus) – sebuah chanel dimana anda dapat memadukan bagian chanel lainnya. Di dalam multitrack, anda dapat menggunakan bus untuk memadukan beberapa track.

CD – Singkatan dari Compact Disc.

CD-ROM – Singkatan dari Compact Disc, Read Only Memory (Compact Disc yang berguna untuk menyetor data secara digital melalui peranti computer).

Clip – Visual individu audio, video, atau file MIDI pada multitrack.

Clipping – kondisi didalam digital audio yang terjadi saat amplitude memiliki sinyal melebihi tingkat maksimum pada resolusi tertentu.

Codec – Singkatan dari compressor decompressor. Kompresi data yang digunakan oleh format ACM, AVI, MPEG dan QuickTime dari analog menjadi digital pada beberapa soundcard.

CPU Singkatan dari Central Processing Unit (Tempat beradanya otak dan system computer).

Crossfade – sebuah efek memudar dari satu audio ke audio lainnya.

D/A – Singkatan dari Digital To Analog Converter, peranti untuk merubah data angka digital (sinyal digital audio) menjadi level voltase.

DAC – Singkatan dari Digital-to-Analog Converter, yaitu hardware yang melakukan konversi audio atau video digital menjadi sinyal analog.

DAT – Singkatan dari Digital Audio Tape, sebuah standar dua track format tape audio digital.

DAW – Singkatan dari Digital Audio Workstation (software yang ditujukan untuk recording dan mixing pada Digital Audio).

dB – Singkatan dari decibel, yaitu satuan pengukuran yang digunakan untuk amplitude.

DX – Atau Direct-X, adalah plug-in format standar windows yang memiliki file extension .ax atau .dll. Fitur DXi (instrumen DX) dan automateable dikembangkan oleh Cakewalk dan merupakan format dasar software SONAR. Bisa dibaca banyak aplikasi DAW lain seperti Cubase, Nuendo, FL Studio, Sound Forge dan lain-lain.

DC – Singkatan dari Direct Current.

Delay – Yaitu sinyal perbedaan di mana Anda dapat melakukan editing dengan klip original dengan basic time. Dengan pengaturan interval, frekuensi dan warna suara, delay dapat dimanfaatkan dan menimbulkan efek-efek tertentu. Efek yang memiliki dasar pemanfaatan delay termasuk reverb, chorus, echo dan sebagainya.

Destructive Editing – Proses editing (seperti cut, paste, dan proses lainnya) yang dapat mengubah data audio asli.

D.I. – Singkatan dari Direct Injection atau Direct Input.

DSP – singkatan dari Digital Signal Processing, yaitu proses transformasi sebuah sinyal audio digital menggunakan alogaritma yang kompleks.

DVD – Media penyimpanan optic seperti CD, tetapi dengan bandwidth dan kapasitas yang lebih besar. Film DVD secara umum memiliki 96 khz/24-bit.

Equalization – (EQ) yaitu proses menikkan atau menurunkan amplitude audio dengan dasar frekuensi.

FFT – singkatan dari Fast Fourier Transform, sebuah alogaritma yang didasari teori Forier.

Frequency – Ukuran sebuah gelombang suara, yanga diukur dengan hertz (Hz)

Hertz – (Hz) Putaran per detik. Sebuah pengukuran yang menjelaskan frekuensi suara.

Hi-Z – Singkatan dari High Impedance (impedansi 5000 atau lebih ohms).

High Frequencies – Frekuensi audio dari 6000 Hz ke atas.

Hz – Singkatan dari Hertz (satuan frequency).

k – Singkatan dari kilo (atau sebutan untuk 1000).

K – Biasa untuk singkatan Kick Drum.

kHz – Singkatan dari kilo-Hertz.

Kick (Kick Drum) – Kata lain dari Bass Drum.

Kilo – Sebutan yang berarti 1000.

Latency – Mengukur delay diantara user input dan sound output dari sebuah computer. Latency tinggi mampu menghasilkan gema yang dapat didengar selama perekaman. Hal itu sangat mengganggu bagi musisi. Untuk mengurangi latency, gunakan soundcard dengan driver ASIO.

Lo-Z – Singkatan dari Low Impedance (Impedansi 500 ohms atau di bawahnya).

Loop – Merupakan sebuah file audio yang memiliki tempo dan informasi pitch. Anda dapat mengulang-ulang sebuah loop secara mudah dengan melakukan drag pada tepi kanan klip (pada sebuah DAW).

Mastering – proses akhir audio pada medium tertentu, seperti audio CD. Proses tersebut terdiri dari bagian proses phase dengan penyamaan dan kompresi phase.

Mic – Singkatan dari microphone.

MIDI Time Code – (MTC) merupakan metode pengiriman informasi waktu diantra device MIDI. Sebagai contoh, Anda dapat melakukan konversi SMPTE timecode menjadi MTC untuk menyamakan control DAW tertentu dengan video atau tape deck.

Mike – 1) Singkatan dari Michael- Singkatan yang salah untuk microphone. 2) Penempatan microphones pada recording.

Milisecond – (ms) atau seribu detik

Miniplug – sebuah sebutan untuk plug dan jack 1/8-inchi. Sering disebut juga minijack.

Mix – Mengkombinasikan sejumlah sumber audio atau track secara bersama-sama.

Mono – Merupakan sinyal monophonic, yang hanya memiliki satu sumber suara saja.

Ms – Singkatan dari milli-seconds (1/1000th of a second)

N.A.B. – Singkatan dari National Association of Broadcasters

Negative – Lawan kata dari positive.

Non-Destructive Editing – Editing yang tidak megubah file audio dalam disk. Contoh, volume nondestruktif tidak mengubah amplitude dari wavefrom.

NW/m – Singkatan dari Nano-Webers Per Meter (Satuan standar untuk mengukur jumlah energi magnetik).

Nyquest Frequency – disebt juga Nyquist Rate. Frekuensi itu sama dengan setengah sample rate dan menentukan frekuensi audio yang dapat direproduksi untuk sample rate-nya.

PCM – Singakatan dari Pulse Code Modulation, yaitu standar metode yang digunakan untuk melakukan encode audio secara digital.

Phase – merupakan posisi gelombang suara. Di dalam tampilan waveform, titik tertinggi terletak di atas garis tengah dan titik terendah di bawah garis tengah.

Pink Noise – noise dengan sebuah spectral frequency 1/f, yang menghasilkan suara yang natural. Penggunaan Pink Noise memungkinkan Anda untuk dapat melakukan simulasi suara seperti air hujan, angin, aliran sungai, dan suara natural lainnya.

Plug-in – Sebuah komponen software yang dapat Anda tambahkan ke dalam software lain untuk meningkatkan fungsi software tersebut.

Punch In – Metode perekaman yang digunakan untuk memasukan perekaman baru kedalam area spesifik dalam waveform aktif.

Real Time – Dalam dasar computer audio, real time menunjukkan suatu fungsi yang aktif terhadap input dan transform audio.

Recording – Proses merekam audio, lebih lengkap lihat arikel ini

Resample – melukan konversi suatu file audio menjadi file audio dengan sample rate dan bit depth yang berbeda.

Rewire – sebuah teknologi untuk menyamakan aplikasi audio, yang dibuat oleh Properllerhead Software.

Rumah Rekam – Situs Blog yang berisi artikel, tutorial tentang recording, mixing, mastering dan berbagai referensi untuk sound engineer

RF – Singkatan dari Radio Frequencies (Lebih tinggi dari 20,000 Hz – biasanya diatas100 kHz).

ROM – Singkatan dari Read Only Memory.

RTAS – Singkatan dari Real-Time AudioSuite, memiliki file extension : .dpm & .dpm.rsr, merupakan Format buatan Digidesign untuk software Pro Tools. Versi non real-time-nya bernama AudioSuite. Dapat juga dibaca oleh aplikasi lain yang mendukung DAE (Digidesign Audio Engine) seperti Logic dan Digital Performer.

Sample Rate – Merupakan angka sample per detik. Sample rate yang tinggi menyebabkan bertambahnya frekuensi sehingga dibutuhkan ruang kosong yang besar. Untuk menghasilkan frekuensi audio, sample rate harus sebesar dua kali frekuensi.

Sound Card – atau kartu suara, adalah sebuah device hardware computer yang memungkinkan Anda untuk melakukan play dan recor audio.

Sound Engineer – Lihat audio engineering, dan artikel Definisi Profesi Audio Engineer/Sound Engineer

SPDIF – Singkatan dari kata Sony/Phillips Digital Interface, sebuah input – output audio digital yang menggunakan konektor model RCA yang biasa terdapat pada sebuah alat rekam (converter/audio interface) dan speaker multimedia standart.

Stage Monitor – Speaker di panggung untuk mendengarkan apa yang dimainkan musisi diatas panggung. Sebuah system yang diterapkan untuk pertunjukan.

Stereo – Merupakan sinyal dengan chanel kanan dan kiri.

Stereo Image – Persepsi perbedaan antara suara dari sumber kiri dan dari suara dari sumber kanan .

Studio Recording – Dalam bahasa indonesia adalah “studio rekaman”, merupakan tempat merekam dan mengemas karya musik menjadi audio yang dapat dan layak diperdengarkan secara luas.

Tempo – Merupkan kecepatan ritmik musik. Diukur dengan bpm.

THD – Singkatan dari Total Harmonic Distortion.

Time Code – Merupakan sebuah audio atau sinyal digital yang mensinkronkan waktu diantara beberapa device. Sering juga disebut SMPTE and MIDI timecode.

Tracking – Proses merekam audio multitrack dan menempatkannya pada masing-masing track pada DAW

Voc. – Singkatan dari Vocal (digunakan dalam tracking rekaman).

Vox – Singkatan dari Vocal, sering digunakan dalam track rekaman.

VST – Singkatan dari Virtual Studio Technology, adalah format buatan Steinberg dan merupakan format dasar Cubase dan Nuendo. VST memiliki file extension : .dll. Saat ini, VST telah ‘open source’, yang berarti Bisa dibaca banyak aplikasi DAW lain seperti Logic, FL Studio, ACID Pro, dan lain-lain. Terdapat banyak software untuk mengadaptasinya agar dapat dibaca aplikasi lain seperti : Cakewalk VST Adapter (ke DX) dan FXpansion VST to RTAS Adapter.

Waveform – Merupakan visual dari sebuah sinyal audio, ditampilkan sebagai gelombang Amplitudo dalam DAW.

Bagi kata atau istilah yang belum tercantum, boleh ditanyakan atau ditambahkan melalui komentar, thanks

 

 

sumber : http://rumahrekam.wordpress.com

Funny Story Saat Tracking Session


Funny Story Saat Tracking Session

Di bawah ini adalah kumpulan dialog dan cerita lucu antara Musisi/Talent/Client dengan sound engineer (SE) di dalam studio rekaman.  Kumpulan dialog ini adalah pengalaman nyata dari berbagai engineer, dikutip dari forum Musiktek.

Dialog-dialog ini mungkin hanya lucu bagi engineer, praktisi audio atau anda yang paham tentang audio recording. Dan tulisan ini bukan bermaksud untuk merendahkan musisi atau klien, tapi dialog absurd ini ada karena memang tiap profesi selalu ahli dibidangnya masing-masing.

————————————————————————————————

Bassist: mas.. tambahin bass nya dong
SE: (naekin lo shelv)… gimana udah cukup blom?
Bassist: nggg… ga kedengeran apa2 mas
SE: ya.. mainin dulu bass nya…
Bassist: oh iya….

————————————————————————————————

Vokalis sambil megang pop-filter: “mas ini mic beli nya di mana ya?”

————————————————————————————————

Vocalis: “APAAA?? GAK KEDENGERAAAN???”
SE: (masuk ke vocal booth)…” makanya… headphone nya dipake…..”

————————————————————————————————

Keyboardis: “kayaknya gw butuh satu lagi symphatizer… ada nggak mas di sini?”
SE: “iya.. gw bersimpati sama temen2 band elo”

————————————————————————————————

Drummer: “gak.. gak perlu pake metronome.. metronome cuma buat drummer amatir”
SE: “percaya ama gw.. mendingan jadi drummer amatir daripada jadi drummer yang kedengeran amatiran”

————————————————————————————————

Gitaris: mas itu bait 2 di copy paste aja dari bait 1…
SE: sip mas… ntar saya mixing nya pake microsoft word ya?

————————————————————————————————

Drummer (di ruang take): “Duh ini si xxx kita pecat aja kali yah.. maen gitarnya salah-salah mulu” (ke vokalis)
xxx (rhytm gitarnya band itu): OH YA??? YA UDAH… GWA BERENTI DARI BAND *** INI!!!
Drummer: “eh kok dia bisa denger ya?”
SE: “lo liat benda item-item yang ada di deket snare lo? trus yang ada di atas pala lo? itu microphone… tugasnya nangkep suara dan di denger di sini… dimana ada orang yang lo omongin…”
Vokalis: *ngeplak palanya drummer

————————————————————————————————

Drummer tiba-tiba berhenti maen drum dan mulai nangis: “KENAPAA LO NINGGALIN GUAAAA??? KAN GWA SAYANG BANGET SAMA ELOOOOOOOO?”
SE:… (pause)….  “itu tadi lo mukul perkusi yang mana?”

————————————————————————————————

SE nawarin DI BOX untuk take bass: “ini mass pake juga…”
Bassist: “nggak nggak.. ga perlu! todong aja”
SE: *menjelaskan keuntungan take dari DI BOX bareng2 sama nodong
Bassist: “coba sini mana DI BOX nya”…… okeh sip.. pake mas… soalnya berat,,,pasti bagus!”
SE: eh… berat?
Bassist: iyep.. pokoknye kalo audio tuh asal alatnya berat… pasti soung nya baguss…
SE: kalo gitu gw gantungin barbel yah di bass elo…?

————————————————————————————————

keybordis : kaya fals deh mas.coba dirubah!
SE : (menekan tombol anak panah kibod,naik ke f)
keybordis : wah tambah fals mas, coba rubah lagi!!
SE : (menekan tombol anak panah, turun ke e lagi)
keybordis : nah itu pas mas!!!

————————————————————————————————

Gitaris ; woi..nadanya gak gitu..!!!
Vokalis ; trus gimana dong? lagunya aja baru tahu tadi siang…
Gitaris ; gini lho….na na na na….(tapi fals)
Vokalis ; ……… (tambah bingung)
SE ; (nahan ketawa) pffffff…..

————————————————————————————————

Bassis: mas ini yg di take bagian Reff ya?
SE: wah gak tau, gw kan gak ikut latian …

————————————————————————————————

Drummer marah-marah ke bassist setelah live take: “LO GIMANA SEH?? NGIKUTIN TEMPO AJA GAK BISA? TUGASNYA BASSIST ITU UNTUK JAGA BEAT DAN TEMPO..”
SE:”…. bareng-bareng drummer…”

————————————————————————————————

klien: mas saya pengin sound2nya kayak band2 melayu jaman sekarang mas
SE: ok. emang kenapa nih?
klien: biar gampang dijual mas
SE: wah syip jg nih. ngga idealis. ayo mulai
klien: bentar mas, aku mau bikin dulu ma tmn2 di dlm studio ya
SE: lho, bikin apa???
klien: lagu…
SE:……….

————————————————————————————————

rekaman dengan band anak2 sekolah, mulai bikin guide.
gitaris : Bang , gue pakai metronome dong
SE : (sambil memberikan headphone) ini, silahkan dipakai. Coba mainkan gitarnya, sambil saya coba cari temponya..
gitaris : (memainkan lagu ..jrang jreng jreng..) Bang, bang ini ada suara tuk tuk tuk apa ya ??
SE : lho itu suara metronomennya , ini lagi saya samakan temponya.. kenapa ?
gitaris : gak usah dibunyiin dong bang, gue jadi keganggu nih mainnya.
SE : ???
gitaris : oya bang, ini kabel metronomenya bisa panjangin dikit gak, gue mau sambil berdiri maennya ..
SE : ?????????????

————————————————————————————————

SE : knp brenti..?
Vocalis : (tiba2 keluar ruang..masuk ruang control)
SE : ada apa mas?
Vocalis : bisa minjem komputernya? (sambil ngambil mouse)
SE : ooo.. ada apa?
Vocalis : (ga jawab, cuma langsung buka …… FACEBOOK.COM!)
SE : JIAAAAAH..
Vocalis : ngga mas, sy lupa liriknya, lirikny ada di notes saya gtu.
SE : OOOOOOOOO!

————————————————————————————————

Vocalis : mas, nti vocal’y di tempel pita suara Ariel ‘peterpan’ ya…
SE : hmm maksud’y?(keder)
Vocalis : temen gw take di Bdg,ma mixingman suara’y di tempel pita suara Ariel,hasil’y mirip loh ama Ariel’y..
SE : wahh disini gak bisa bos, cuma klo mo mirip ma Luna or Cut Tari gw juga pengen…hihihii…(bingung + kesel)

————————————————————————————————

Sumber:
Musiktek, topic starter by Yogi Natasukma

Menyimpan Hasil Rekaman/Export Audio Mixdown di Nuendo/Cubase


Setelah anda merekam, tracking, editing dan mixing, anda akan menyimpan (export) hasil recording anda menjadi file audio stereo. Pada Cubase dan Nuendo istilah exporting disebut dengan proses mixdown. Hal ini sangat sederhana, tapi jika anda tidak memahaminya proses mixdown tidak akan menjadi pekerjaan sulit, pada umumnya masalah yang terjadi adalah munculnya caution/peringatan “The left and right locators must be set”. Nah, tutorial kali ini akan membahas bagaimana cara proses mixdown project anda dengan benar:

Setting Left and Right Locators
Pada proses mixdown, locator ini berfungsi sebagai penanda rentang dari kiri hingga kanan yang ingin/termasuk dalam mixdown. Sederhananya cubase/nuendo hanya akan memixdown file yang termasuk dalam blok locator tersebut. Temukan locator tersebut dibagian atas, seperti gambar bendera berbentuk segitiga.

locator nuendo cubaselocator 

locator set nuendo cubaselocator setting 

Untuk mengaturnya, anda cukup menempatkan locator di kiri (awal lagu) hingga di kanan (akhir lagu) menggunakan mouse, atau dengan shortcut ctrl+a lalu tekan tombol p pada keyboard. Locator yang benar warnanya biru, dan jika berwarna merah berarti salah (terbalik), nuendo/cubase tetap akan mengexport file tersebut tapi isinya kosong.

Audio Mixdown
Setelah menseleksi project dengan locator, masuk lah ke menu > file > export > audio mixdown. Akan muncul window dengan beberapa pengaturan.

File Format
Anda dapat mengexport dengan berbagai pilihan format, seperti:

  • Wave File (*.WAV)
  • AIFC File (*.AIF)
  • AIFF File (*.AIF)
  • MPEG 1 Layer 3 File (*.MP3)
  • OggVorbis File (*.OGG)
  • Windows Media Audio File (*.WMA)
  • Wave 64 File (*.WAV)

Sebaiknya anda memilih Wave File (*WAV) yang merupakan kualitas Audio CD, agar memudahkan proses pada mastering nantinya.

Audio Engine Output

export settting nundo cubaseexport settting 

Sample rate dan Bit Depth: Sebaiknya isikan sesuai dengan pengaturan yang sama pada project yang anda gunakan. Anda dapat melihat tutorialnya di Tutorial Nuendo/Cubase: Apa dan Bagaimana Setting Bit Rate dan Sample Rate?.Chanel: Untuk hasil export yang akan di mastering, sebaiknya pilih stereo. Tapi jika anda pilih mono export artinya file tersebut akan menjadi 1 file mono, dan jika anda memilih stereo split artinya file mixdown tersebut akan di export menjadi 2 file. Pada nuendo pilihlah stereo interleaved.
Realtime: Jika ini dipilih artinya proses mixdown secara realtime, seperti merekam atau export sembari memplayback project anda.

Export
Usai pengaturan selesai, klik tombol export dan tunggu hingga progress mencapai 100%. Anda dapat menemukan file export tersebut di patch/lokasi yang anda pilih sebelumnya.

Setelah itu, berarti proses export audio mixdown pada nuendo/cubase sudah selesai, sebaiknya lakukanlah check dengan memutar/playback di player audio, dan jika ada kerusakan pada file audio tersebut anda dapat dengan segera membenahi dan mengulang export mixdownnya, agar tidak membebani proses berikutnya (mastering).

sumber : http://rumahrekam.wordpress.com/

Jenis dan Fungsi Wavelab


Studio rekaman atau home recording umumnya menggunakan software wavelab untuk melakukan mastering audio. Ketika anda bekerja dengan Wavelab, Anda akan menemukan sejumlah window/halaman kerja yang berbeda-beda yang memungkinkan Anda melakukan pekerjaan mastering audio seperti mengedit file audio, membuat/management kompilasi file untuk burning CD atau DVD, menerapkan efek dan lain-lain. Ini adalah gambaran umum, jenis dan fungsi dari window utama pada software ini.

Wavelab merupakan aplikasi audio editing khususnya untuk mastering audio. Window yang sangat penting dalam melakukan berbagai proses mastering tersebut adalah:

Wave window
Tampilan utama wavelab, yang memperlihatkan representasi grafis dari file audio. Window tersebut secara default akan terlihat ketika anda memasukkan file (menu file > new wave) atau men-drag file ke wavelab. Tampilan wave window tersebut terdiri dari dua bagian:

wave window wavelabwave window wavelab 

– Yang di bawah adalah tampilan utama, dan disitulah di mana anda dapat melakukan berbagai operasi editing audio seperti copy, cut, paste, menggeser, menghapus, dll.
– Bagian atas adalah Ikhtisar dan berfungsi untuk memudahkan menavigasi melalui file view yang lebih panjang.

Master Section
Ini adalah bagian yang sangat penting dari Wavelab, disebut Master Section. Ini memiliki beberapa manfaat antara lain:
• Menambah real-time efek plug-in prosesor.
• Memantau dan mengendalikan level output dari setiap cahanel Wavelab.
• Melakukan dithering.

master section wavelabmaster section 

Audio Montage
Window Montage Audio memungkinkan anda mengkompilasi dan mengedit (mastering) beberapa file sekaligus. Anda dapat langsung membuat/burning CD atau DVD dengan Audio Montage tersebut.

audio montage wavelabaudio montage 

Wavelab juga memfasilitasi berbagai fitur untuk management file audio anda, fitur tersebut adalah:

Audio Database Window
Database Audio adalah cara mudah untuk menyimpan dan mengatur audio file dalam perpustakaan dan kategori yang terhubung ke hardisk computer anda, sehingga dapat dengan mudah untuk dicari/di akses kembali.

audio database wavelabaudio database 

Workspace window
Jika anda membutuhkan wavelab untuk melakukan fungsi tertentu terhadap data yang lebih dari 1 track, dan masing-masing file tersebut terkait, anda dapat menggunakan workspace agar lebih mudah mengaturnya.

workspace wavelabworkspace 

Proses mastering merupakan proses akhir dalam audio recording, hal ini dilakukan sebelum file audio tersebut diburning dan digandakan. Oleh karena itu, wavelab memiliki  fitur untuk melakukan burning:

Basic Audio CD window
Untuk burning CD sederhana, misalkan hanya membat kompilasi dengan file lagu yang sudah ada anda cukup menggunakan fitur ini, dan anda pun masih dapat melakukan beberapa pengaturan seperti menentukan urutan lagu, menentukan lamanya jeda, dan sebagainya.

basic audio cd wavelabbasic audio cd 

DVD-Audio Project Window
Di sinilah anda membuat berbagai pengaturan untuk project DVD-Audio sebelum rendering dan memburningnya ke DVD. Fitur ini dapat didasarkan pada satu atau lebih montages Audio. Setelah anda menentukan suatu Montage sebagai dasar untuk fitur ini, anda dapat membuat menu visual untuk DVD-A, menambahkan teks DVD, membuat grup bonus dan menentukan efek transisi gambar.

dvd audio project wavelabdvd audio project 

Data CD/DVD Project Window
Seperti halnya software burning CD/DVD, wavelab juga dapat memburning CD/DVD dalam bentuk data. Anda dapat dengan mudah men-drag file yang hendak di burn.

data cd dvd project wavelabdata cd dvd project 

CD/DVD Label Editor
Window ini adalah tempat Editor Label. Di sini Anda dapat mendesain dan mencetak label kustom untuk CD atau DVD yang anda burn. Anda dapat membuat label depan dan belakang.

CD DVD label wavelabCD DVD label 

Backup Plan Window
Wavelab menyediakan fitur untuk membackup/plan data burning anda.

backup plan wavelabbackup plan 

Dengan berbagai fitur, tool dan window wavelab di atas, anda dapat menggunakan wavelab untuk proses mastering audio sekaligus memburningnya ke CD/DVD.

 

sumber : http://rumahrekam.wordpress.com/